Sabtu, 03 Desember 2011

'ASYURA

Hari ‘Asyura berasal dari bahasa arab yang artinya hari ke sepuluh di bulan Muharram. Hari ini memiliki keistimewaan tersendiri di dalam islam. Nabi Muhammad saw. biasa berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk melakukan hal serupa.   
Keistimewaan Hari ‘Asyura (10 Muharram)
Dalam sebuah hadits kita dapat melihat bahwa ternyata tanggal 10 Muharram merupakan tanggal yang istimewa dalam sejarah kenabian.
“Tatkala Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau shalallaahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa alaihis salam berpuasa pada hari ini. Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR. Al Bukhari)
Diriwayatkan dari Abi Huroiroh ra., Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa satu tahun sekali terhadap orang-orang bani isroil yaitu puasa asyura. Asyura adalah tanggal 10 Muharram.Maka dari itu berpuasalah kalian di hari itu, dan lapangkanlah nafkahmu sekalian untuk keluargamu (Istri dan anak) pada hari Asyura.
Barang siapa mau melapangkan (menambah dari biasanya) nafkah kepada keluarganya maka Allah akan melapangkan rizkinya di tahun itu. Karena di hari itu:
  • Allah menerima taubatnya Nabi Adam as,
  • meninggikan derajatnya Nabi Idris as,
  • menyelamatkan Nabi Nuh as dengan perahunya,
  • menyelamatkan Nabi Ibrahim as dari kebakaran api,
  • menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa as,
  • mengeluarkan Nabi Yusuf as dari penjara,
  • mengembalikan penglihatan Nabi Yakub as,
  • menghilangkan penyakit Nabi Ayyub as,
  • mengeluarkan Nabi Yunus as dari perut ikan membela laut untuk orang-orang Isroil,
  • mengampuni Nabi Dawud as,
  • memberi kerajaan kepada Nabi Sulaiman as, dan
  • mengampuni dosa Nabi Muhammad SAW yang telah lalu dan yang telah akhir.
  • Pada hari Asyura merupakan awalnya turun hujan dari langit, dan hari awal turunnya rahmat ke bumi
  • Barang siapa berpuasa di hari Asyura seperti puasa satu tahun, karena puasa Asyura adalah puasanya para nabi
  • Barang siapa menggunakan malam asyura untuk beribadah, maka fadilahnya seolah – olah ibadahnya ahli tujuh langit
  • Barang siapa minum satu teguk air di hari asyura, maka Allah akan memberinya minum di hari kehausan yang sangat besar (yaumul mahsyar), dan barang siapa diberi minum satu teguk saja, maka tidak akan haus selamanya, dan dia seolah-olah tidak pernah melakukan dosa walaupun sekejap
  • Barang siapa bersodaqoh di hari Asyura, maka seakan-akan dia tidak pernah merasakan dinginnya meminta-minta sama sekali
  • Barang siapa mandi dan bersuci di hari Asyura, maka dia tidak akan merasakan sakit, sakitnya orang mati di tahun itu (merasakan sakitnya mati)
  • Barang siapa mengusap kapala anak yatim (dengan kasih sayang) dan berbuat baik kepadanya pada hari Asyura, maka faedahnya seakan-akan berbuat baik kepada semua anak yatim dari semua anak turun nabi Adam as
  • Barang siapa menjenguk orang sakit di hari Asyura maka fadilahnya seakan-akan menjenguk orang sakit dari anak turunnya nabi Adam as
  • Pada hari Asyura’ itulah Alloh menciptakan Arsy, Lauhul Mahfudh, pena, dan pada hari itu juga Alloh menciptakan Malaikat Jibril as, mengangkat Nabi Isa as, dan menciptakan waktu.
  Puasa Muharam
Kebiasaan berpuasa di hari ‘Asyura ini sepertinya sudah dilakukan Nabi saw. sejak awal kenabian. Hal ini tersirat dari hadits berikut.
Dan dari Aisyah radhiallahu anha, ia mengisahkan,
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
“Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897)
Jadi, setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, puasa Muharram di hari ‘Asyura menjadi sunnah hukumnya. Sebelumnya Rasulullaah saw. sangat menekankan agar kaum muslimin berpuasa di hari ke sepuluh bulan muharram itu.
Keutamaan puasa ini juga sangat besar sehingga Nabi saw. menekankan dalam haditsnya:
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram,… [HR Muslim]
Dan tentang puasa ‘Asyura, pahalanya adalah pengampunan atas dosa setahun sebelumnya:
Dari Abu Qatadah radhiallahu anhu,
وَصَوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ إنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَنَة َالتِيْ قَبْلَهُ
“Dan puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu”. [Sunan Abu Dawud]


Waktu Pelaksanaan Puasa ‘Asyura
Puasa Muharram atau ‘Asyura sebagaimana tersirat pada arti kata ‘asyura adalah pada 10 Muharram. Namun ada satu riwayat hadits yang mengindikasikan bahwa Nabi saw. akan melaksanakan puasa ini pada tanggal 9 Muharram sebagai cara untuk tidak menyamai dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani yang pada saat itu merayakan hari ‘asyura. Namun hal ini belum sempat dilakukan oleh Nabi saw. karena beliau telah wafat.
“Jikalau masih ada umurku tahun depan, aku akan berpuasa tanggal sembilan (Muharram)” [HR Muslim]
Dan dari Ibnu Abbas juga, Rasulullah SAW bersabda,
“Puasalah kalian pada tanggal sembilan dan sepuluh, bedakanlah dari orang-orang Yahudi.”
(HR. Muslim).
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa pelaksanaan puasa yang paling selamat adalah tanggal 9 dan 10 Muharram. Tanggal 10 Muharram sebagai kebiasaan Nabi saw sebelumnya dan ditambah dengan puasa tanggal 9 (puasa Tasyu’a) sebagai pembeda dengan kebiasaan orang Yahudi dan Nashrani.

JADI TEMAN AYO PUASA PADA HARI SENIN DAN SELASA TANGGAL 5 DAN 6 DESEMBER 2011

TEMAN JIKA TERDAPAT KESALAHAN DALAM PENULISAN INI TOLONG SEGERA DI BERI TAHU..... TERIMA KASIH



SUMBER:http://agama.kompasiana.com/2010/12/16/keutamaan-hari-asyura/
                http://blog.al-habib.info/id/hari-asyura-dan-puasa-muharram/

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites